Thursday, 25 September 2014

Bahan Makanan atau Zat Gizi yang Dipercaya Dapat Meningkatkan Kemampuan Fisik

Beberapa jenis bahan makanan atau zat gizi yang dipercayai dapat meningkatkan kemampuan fisik antara lain :
   1.       Alkohol

            -          Dalam bentuk minuman keras (bir, whisky, dan lain lain).
-          Efek sebenarnya adalah melebarkan vasodilatasi pembuluh darah parifer(tepi) sehingga kulit merah terasa sangat hangat. Minum alcohol menjelang atau selama kegiatan olahraga dapat mengakibatkan keadaan kurang menguntungkan. Minum alcohol bersifat diuretic yakni meningkatkan pengeluaran urine. Karen urine yang terbentuk akan lebih banyak, maka akan dapat menimbulkan dehidrasi.



    2.       Kopi (Caffein)
-          Dalam bentuk minuman.
-          Efek sebenarnya adalah perangsang otot jantung, menyebabkan frekuensi kontraksi jantung bertambah, tetapi mempunyai efek vasodilitasi untuk pembuluh darah parifer, merangsang susunan saraf sehingga lebih siaga.
-          Tidak jelas efeknya untuk meningkatkan kemampuan fisik.
-          Hanya sebagai pelengkap makanan, yaitu untuk menggantikan cairan dan mineral yang hilang.
-          Minum kopi lebih dari 15 cangkir sehari, diperkirakan dapat dianggap sebagai “doping@.
-          1 cangkir kopi mengandung 100-150 caffein.
-          1 cangkir instant mengandung 80-90 mg caffeine.
-          Tablet caffeine mengandung 200 mg caffeine per tablet.



   3.       Gula
-          Merupakan sumber energi penting.
-          Jangan dimakan sebelum lomba, karena dapat menyebabkan rasa lemas pada beberapa orang. Hal ini disebabkan adanya produksi hormon insulin secara berlebihan untuk mengimbangi kadar gula yang tinggi.
-          Berguna untuk olahraga daya tahan (endurance), disajikan dalam bentuk cairan encer antara 2,5-5 %.







   4.       Ginseng
-          Merupakan bahan bakar akar akaran dari Korea mengandung zar Dametrene triol glikosida.
-          Mempunyai efek merangsang sekresi adrenalin dalam tubuh sehingga orang lebih aktif.
-          Dimakan dalam bentuk cairan, kapsul, atau obat obatan bentuk lainnya.
-          Samoai saat ini belum ada larangan penggunaan ginseng bagi atlit.







   5.       Protein
Pemakaian suplemen protein [pada atlit dipercayai dapat meningkatkan besar otot, sehingga kekuatan otot bertambah dan dapat mengurangi lemak tubuh.
Penggunaan ekstra protein ini dapat berupa:
-          Menambah konsumsi bahan makanan sumber protein terutama hewani melebihi kebutuhan normal.
-          Menggunakan jenis asam amino tertentu dalam bentuk tepung atau cairan.
Apabila dalam makanan sehari hari, zat zat gizi telah seimbang maka suplemen protein (asam amuni) sudah tidak diperlukan karena dari makanan tersebut telah tersedia cukup protein untuk pertumbuhan maupun pengganti sel sel yang rusak. Pada dasarnya kelebihan asupan protein dalam jumlah besar akan memberatkan kerja ginjal dan 
hati.



6.       Vitamin
Terdapat bukti bukti bahwa vitamin dapat mempengaruhi prestasi seorang atlit, walaupun demikian keadaan defisiensi vitamin dapat dicegah apabila konsumsi makanan sehari hari cukup. Dan penelitian penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa apabila kecukupan sudah terpenuhi dari makanan maka supementasi vitamin tidak akan meningkatkan prestasi.

               









                Untuk atlit yang perlu pembatasan berat badan misalnya senam, tinjum angkat besi yang membatasi konsumsi makanannya untuk mempertahankan berat badannya sesuai kelas atau cabang olahraganya, perlu mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan vitamin dan mineralnya, terutama zat besi. Bagi atit wanita uang biasa mengalami pendarahan yang banyak pada waktu haid, maka kebutuhan akan zat besi dan vitamin vitamin yang terlibat dalam pembentukan sel darah akan meningkat, demikian pula pada atlit vegetarian, suplementasi vitamin B12 sangat penting untuk mencega anemua pemisiosa, karena sumber utama vitamin ini berasal dari makanan hewani. Suplementasi vitamin dan mineral pada keadaan keadaan tersebut dapat dipertimbangkan.

                Kelebihan konsumsi vitamin dari makanan jarang terjadi kecuali bila diberi suplementasi vitamin dengan dosis tinggi. Tolsisitas vitamin dapat terjadi khususnya pada pemberian vitamin vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K) dengan dosis nonfisiologis (mega dosis) dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Sebagai contoh pemberian suplemen niacin dan vitamin B6 dengan dosis 1000 mg atau lebih dapat memberi efek toksis, karena akan menghambat mobilisasi asam lemak waktu berolahraga. Keadaan ini mentebabkan glikogen terkuras dalam waktu cepat, sehingga akan mengurangi kemampuan tubuh serta menurunkan prestasi. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan tubuh.

0 comments:

Post a Comment