Monday, 10 November 2014

Misteri Tiba-tiba Pindahnya Bandara Polonia Medan


bandara polonia medan
Pada awalnya Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengaku mengetahui rencana TNI AU atas lahan Bandara Internasional Polonia (kode IATA: MES; kode ICAO: WIMM) (satellite view) yang sudah ditutup dari aktivitas penerbangan komersil. Tapi, akhirnya Dahlan merahasiakannya.
http://www.medanbagus.com/images/berita/normal/286979_02511407062013_psawatpolo.jpg“Menjadi milik TNI AU. Selanjutnya terserah TNI AU mau dijadikan apa, karena itu bukan wilayah saya. Saya tahu akan mereka jadikan apa, tapi saya tidak akan bilang,” ucap Dahlan sebelum menyambut kedatangan pesawat penumpang terakhir yang mendarat di Bandara Polonia, Medan, Rabu (24/7/13) tengah malam.
Alih fungsi lahan Bandara Polonia menjadi perhatian, meskipun pemerintah telah menetapkan lahan itu diserahkan ke TNI AU. Meski dinyatakan akan dijadikan pangkalan AU, namun banyak juga pihak yang menduga lahan dengan luas sekitar 144 hektare itu akan beralih fungsi menjadi perumahan.
Dugaan ini muncul karena saat ini pun perumahan sudah mengelilingi Bandara Polonia dan instalasi militer yang ada di sana. Bahkan jajaran rumah dinas perwira TNI AU di Jalan Mustang pun sudah sejak lama berubah menjadi perumahan mewah.
bandara Polonia-2
Bandara Polonia Medan resmi ditutup setelah 85 tahun menjadi ikon transportasi udara di Kota Medan pada Rabu (24/7/13) sekitar pukul 24.00 WIB. Fungsinya resmi digantikan ke Bandara Kuala Namu, Deliserdang, Sumatera Utara.
Pesawat AirAsia QZ 7803 menjadi pesawat terakhir yang mendarat di Bandara Polonia. Pesawat yang mengangkut penumpang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, ini tiba di Bandara Polonia Medan, sekitar 23.50 WIB. Berikutnya, Seluruh kesibukan penerbangan di Medan kini telah dialihkan dari Bandara Polonia ke Bandara Kuala Namu.
Markas Pesawat Intai TNI-AU
http://indomiliter.files.wordpress.com/2012/04/f-16-kembali-dr-latgab.jpg?w=303&h=201Ke depan, lahan Bandara Polonia rencananya beralih fungsi menjadi pangkalan skuadron pesawat pengintai.
Bocoran ini disampaikan langsung Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosek Hanudnas) III Medan, Marsekal Pertama TNI Sungkono di Bandara Kuala Namu, Kamis (25/7/13).
“Tidak akan ada perubahan fungsi, tetap menjadi pangkalan udara,” kata Sungkono kepada wartawan. “Dan juga akan ada tambahan alutsista. Di sana akan ada skuadron pesawat intai,” kata Sungkono menambahkan.
http://indocropcircles.files.wordpress.com/2013/07/42a18-jet-tempur-sukhoi-tni-au.jpg?w=308&h=205Sungkono memaparkan, salah satu pertimbangan menempatkan skuadron pesawat pengintai di Lanud Suwondo adalah posisinya yang dinilai sangat strategis.
Ketika ditanya keberadaan perumahan, termasuk water park, di sekeliling Lanud itu, Sungkono menyatakan hal itu tidak akan mengganggu. “Itu tidak masalah,” katanya.
Bandara Polonia Ubah Nama Menjadi Lanud Soewondo
Marsekal Pertama TNI Sungkono juga memaparkan, mulai 25 Juli 2013 seluruh areal bekas Bandara Polonia Medan itu akan disebut Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo. Di sana rencananya akan ada tiga atau empat skuadron pesawat pengintai. “Lahannya kan cukup luas, bisa tiga atau empat skuadron,” jelasnya.
Pesawat-pesawat yang terbang dari Lanud Soewondo tetap akan dikoordinasikan dan dikontrol dari Bandara Kuala Namu. “Sama seperti di tempat-tempat lain,” ucapnya.
Pria dengan satu bintang di pundak ini menyatakan rencana penempatan skuadron pesawat pengintai di Lanud Soewondo itu, diperkirakan terealisasi tahun depan. Seiring proses itu, mereka sudah merampungkan dokumen serah terima aset dari Angkasa Pura II ke TNI AU. “Sudah lengkap dokumennya,” jelasnya.
Sukhoi su27 Skuadron11 Indonesia TNI-AUDalam menanggapi artikel sebelumnya, Penempatan 60% Tentara AS di Australia : 8 Tahun Lagi, Perang Beralih ke Asia Pasifik! , memang ada bagusnya Indonesia harus memiliki banyak pangkalan militer, terutama di basis-basis luar dari wilayah Republik ini dari Sabang hingga Merauke, dari pulau Talaud hingga pulau Rote.
Semua relevansi tersebut sangat penting selain untuk kestabilan kekuatan di dalam negeri dan untuk mencegah kekuatan militer asing yang sudah tersebar diluar Indonesia, juga karena wilayah Indonesia sangat luas.
Dari artikel sebelumnya juga terlihat, bahkan Indonesia sudah dikelilingi oleh kekuatan asing tersebut yang berupa pangkalan-pangkalan militer yang jumlahnya sangat banyak. Jika tak disaingi maka pangkalan-pangkalan militer tersebut akan semakin aktif dan akan mengancam kebesaran negara Indonesia.
PENEMPATAN PANGKALAN MILITER DAN PASUKAN AS SERTA SEKUTUNYA
Bandara Internasional Kuala Namu Mulai Beroperasi
Bandara Internasional Kuala Namu (IATA: KNO – ICAO: WIMM) yang berada di kawasan Deli Serdang (satellite view) resmi beroperasi melayani dunia penerbangan Indonesia, Kamis (25/7/13) dini hari. Bandara seluas 1.365 hektar (ha) itu menggantikan peran Polonia yang mulai usang tertinggal zaman.
Jika ditelusuri, pembangunan Kuala Namu yang menghabiskan dana sebesar Rp 5,8 triliun itu memakan waktu yang panjang, hampir dua dekade.
bandara kuala-namu
Awalnya, pada 1994, sejumlah pejabat Pemprov Sumut mengeluarkan wacana pembangunan bandara baru untuk menggantikan Polonia yang berada di tengah kota Medan. Setahun kemudian, pemerintah pusat memberikan dukungan lewat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 41 Tahun 1995.
Pembangunan bandara Kuala Namu (wikipedia)
Tanpa berpikir lama, Pemprov Sumut pun mencari lokasi di pinggir Medan yang masih luas dan cocok untuk dibangun bandara.
Takdir kemudian menuntun langkah pejabat Pemprov Sumut menuju Desa Kuala Namu dan menetapkannya sebagai lokasi pembangunan bandara baru.
Sedianya, pembangunan bandara akan dilakukan pada 1997. Sayangnya, itu harus tertunda lama lantaran badai krisis ekonomi menerpa Indonesia.
Di awal 2000, ide pembangunan bandara di Kuala Namu yang mengendap cukup lama, kembali diangkat dalam rencana pembangunan nasional. Pengerjaan kontruksi perdana baru dilakukan pada 2006 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pengerjaan konstruksi yang lambat karena berbagai hal, membuat target pengoperasian Kuala Namu dimundurkan beberapa kali.
Hingga akhirnya pemerintah menyatakan bandara yang diproyeksi menjadi hub Internasional di Asia Tenggara itu siap dioperasikan pada Kamis, (25/7/13) dini hari.
Kapasitas dan Fasilitas
http://rri.co.id/Upload/Berita/KA_Bandara_Kuala_Namu.jpg
Pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Aras Kabu
Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Aras Kabu di Kecamatan Beringin ke bandara yang berjarak sekitar 450 meter.
Stasiun Aras Kabu sendiri terhubung ke Stasiun Medan dengan jarak 22,96 kilometer.
Diperkirakan dengan jarak tempuh dari Medan hingga Kuala Namu sejauh itu, maka waktu yang akan ditempuh selama perjalanan ketera cepat tersebut akan berkisar antara 16-30 menit.
http://sphotos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/64065_524514170900346_1594418465_n.jpg
Interior kereta api ke Bandara Kuala Namu
Tahap I bandara diperkirakan dapat menampung tujuh hingga 10 juta penumpang dan 10.000 pergerakan pesawat per tahun, sementara setelah selesainya tahap II bandara ini rencananya akan menampung 25 juta penumpang per tahun.
Luas terminal penumpang yang akan dibangun adalah sekitar 6,5 hektar dengan fasilitas area komersial seluas 3,5 hektar dan fasilitas kargo seluas 1,3 hektar.
http://media.viva.co.id/thumbs2/2013/02/06/191136_kereta-api-bandara-kualanamu_663_382.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMh0tXrkSlapOCyFrPsLx7QLlI_Ht-sdu1R4-Ah__0394j9t1S8WLWPTYdQQW1d5L-gzR4zIy_P13OX1R4e-myeskDIrKurh6KLY4LOZXor5XQPa1pa6V45-EO4TaGbAbjbRk9e1KXJg/s640/bandara+Kuala-Namu-3.JPG
Interior terminal dalam Bandara Kuala Namu
Bandara International Kuala Namu memiliki panjang landas pacu 3.750 meter yang cocok untuk didarati pesawat sebesar Boeing 747, dan mempunyai 8 garbarata.
Walaupun fasilitasnya belum terpasang, bandara ini sanggup didarati oleh pesawat penumpang terbesar di dunia saat ini yaitu Airbus A380.
Bandara ini juga adalah bandara ketiga di Indonesia yang bisa didarati Airbus A380 selain Bandara Hang Nadim dan Bandara Soekarno-Hatta.
Apron Bandar Udara Kuala Namu (IATA: KNO – ICAO: WIMM)Pada hari Sabtu 18 Mei 2013, sebuah pesawat Boeing 737-400 Malaysia Airlines yang seharusnya mendarat di Bandara Polonia, nyaris mendarat di Bandara Kuala Namu.
Pesawat ini belum sempat mendarat, akan tetapi roda pesawat sudah dikeluarkan. Begitu pilot sadar bahwa bandaranya salah, ia langsung menerbangkan pesawat kembali. Pesawat ini mendarat di Bandara Polonia dengan selamat. (merdeka)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/67/Aerial_View_Kualanamu_International_Airport.jpg/640px-Aerial_View_Kualanamu_International_Airport.jpg
bandara kuala namu dan changi
*****

0 comments:

Post a Comment